Aku berada di malam tenang, di sinari rembulan terang, dengan alunan lagu yang menyiratkan perasaanku.Malam ini aku begitu rapuh, teringat kau yang kini tak ada untukku. Banyak tanya yang sebenarnya ingin aku katakan padamu. Namun, sulit. Entah mengapa rasanya kini aku tak begitu penting, atau itu hanya dugaan burukku saja. Semoga saja tidak begitu.
Kau tau? Malam ini aku hanya terbaring lesu , tak bergairah, hampa, apalagi dengan alunan lagu yang sendu, aku semakin larut dalam perasaan ini. Rasa gundah, terlintas dibenakku. Apa kau baik saja ? Kau sedang apa ? Untuk kesekian kalinya kau tak menceritakan harimu padaku. Mataku mulai berkaca-kaca, aku menahan semua rasa kerinduan ini padamu. Apa kau juga merasakan hal yang sama ? Ah...Entahlah, ku pikir kau akan baik-baik saja.
Jujur saja, jika waktu tak dapat merubah keadaan, aku ingin kita yang seperti dulu. Menuai cerita indah dengan senyum bahagia. Ya bahagia, kau bahagia karenaku dan aku bahagia dibuat oleh mu. Semua terasa indah, lucu, manis, dan gila.
Cerita kita indah, karena kau selalu membuat kebahagiaan disetiap harinya. Cerita kita lucu, karena terkadang kau selalu bertingkah aneh, namun hal itu yang membuatku tersenyum lagi dan lagi. Cerita kita manis, karena selain kau adalah orang yang paling bisa membuatku tersenyum, kau juga sosok yang terkadang manis, kau buatkan aku sayap indah , hingga aku terbang dibuat oleh mu. Aku sangat mengagumi puisi anggunmu yang kau buatkan setiap harinya dengan sepenuh hatimu. Aku menyukai ini. Dan cerita kita juga gila , karena terkadang juga kau bertingkah konyol tapi menghiburku. Aku bahagia dengan semua itu.
Aku ingin semua hal itu, kembali lagi dan tak akan berubah. Namun, apakah waktu bisa mengubahnya kembali ? Bahkan sekalipun kau tak peduli. Aku akan tetap menunggu hal itu kembali. Dengar , aku menyayangimu. Apa kau masih saja meragukan ku? Awalnya kau baik-baik saja , kita selalu berbagi cerita setiap harinya. Bahkan setiap waktu , kau ingin aku selalu mengabarimu. Jika aku tak melakukannya , kau pasti saja akan memarahiku , walaupun begitu, jujur saja .aku merasa penting bagimu.
Saat ini kau bilang kau sedang butuh ketenangan , baik aku akan mengerti. Namun , aku mohon jika suatu saat kau kembali lagi , ku harap kau kan seperti yang ku kenal dulu. Sungguh aku benar-benar menantikan hal yang kini tak kau lakukan lagi padaku. Aku akan terus menantinya.
Ku harap kau tak merasakan hal yang seperti ini, cukup aku saja yang merasakannya. Merasakan penantian hadirmu kembali untukku seperti dulu . Ya , ku harap suatu saat yang tak lama lagi , kau akan seperti kau yang ku kenal dulu. Yang selalu menyayangiku.
Your witch