Senin, 23 Mei 2016

Tetesan Rindu

     Tirai hujan tergerai dihadapanku, yang ku tahu disetiap tetesan hujan yang jatuh akan selalu ada kehangatan yang tersimpan. Aku memperhatikannya seolah aku tlah bersama hujan. Hujan, meskiku tau kau datang pada bumi tak sesering sinar mentari yang selalu hadir setiap pagi. Dan kau tak kalah indah dengan mentari senja yang selalu memanjakan mata. Namun, hadirmu sejenak saja bisa membuatku lega. Butiran air yang jatuh pada bumi ,seolah menumpahkan semua perasaanku, terhanyut denganmu, pergi bersamamu.
     Hujan sepertinya aku ingin ikut denganmu, karena ku tau bersamamu aku merasa lebih baik . Namun, itu hanya anganku saja. Hujan, perasaanku sering kali tak karuan ketika kau beranjak menghilang pergi dihadapanku. Lalu, kau buat keheningan dengan tiba-tiba. 
      Meski mentari senja lebih hangat darimu, meski embun pagi lebih menyejukkan darimu. Namun tanpa kau, merekapun tak akan sehangat dan sesejuk itu.
      Hujan, aku akan selalu merindukan kehadiranmu, seperti aku merindukan seseorang akan kehadirannya.
     Kau adalah tetesan rindu yang selalu aku nantikan.

0 komentar: